Senin, 10 April 2017

KELAS IBU PINTAR BALITA SEHAT TAHUN 2017

Kelas ibu Pintar balita Sehat Tahap I Tahun 2017
Kelas Ibu Pintar balita Sehat Puskesmas karanganyar merupakan salah satu pelayanan inovasi gizi untuk menangani kasus gizi buruk/gizi kurang wilayah puskesmas karanganyar...alhamdulillah  tahun ini kegiatan Kelas Ibu Pintar balita sehat memdapatkan bantuan dana Konsumsi dari anggaran BLUD... Antusias Ibu balita gizi buruk/kurang sangat baik terbukti selama 3x pertemuan kelas selalu hadir. Konsep Kelas Ibu pintar Ibu adanya peran aktif ibu untuk bisa mengatasi masalah gizi balitanya sendiri....para ibu menyampaikan masalah gizi pada balita, petugas gizi akan menyampaikan materi seputar gizi balita kemudian ibu diajak senam dan praktek langsung...

Perkenalan

Materi Pertemuan I:  Pedoman Umum Gizi Seimbang(PUGS)
Materi Pertemuan II: Kebutuhan Gizi Balita dan Standar Porsi dan Modisco
Materi Pertemuan III : Jajanan Sehat dan Pengolahan Menu balita
Praktek PUGS

Masak Bersama Menu balita
Senam Otak
Praktek Modisco




Pesan Kesan dari Peserta Kelas Ibu Pintar balita Sehat:

1.  Kami selaku orang tua iqbal raya yunandar sangat berterima kasih karena selama 3 x pertemuan, saya banyak mendapatkan ilmu yang berguna khususnya untuk anak saya, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu... terima kasih ibu atas ilmu yang dibagikan kepada kami. Semoga menjadi bekal kami untuk membimbing, menjaga dan memperhatikan tumbuh kembang anak kami (Dewi Mulyanti)
2. Lebih banyak lagi Pertemuan Ibu Pintar balita Sehat karena menambah ilmu dan wawasan.. Sangat membantu menyeimbangkan gizi untuk anak dan lebih tahu tentang gizi seimbang dan pemberian makanan yang baik bagi buah hati   (Siti Nur Hayati)






TERIMA KASIH IBU SEMUA SEMOGA ILMU YANG DIBERIKAN MENJADI BEKAL IBU DALAM MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT  DAN BERPRESTASI.......

Senin, 03 April 2017

EVALUASI PROGRAM GIZI PUSKESMAS KARANGANYAR 2016



LAPORAN EVALUASI PROGRAM GIZI PUSKESMAS KARANGANYAR
TAHUN 2016
kadarzi.JPG









Disusun by
Petugas Gizi Puskesmas Karanganyar



“Terwujudnya  Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)
untuk mencapai Status Gizi Keluarga yang optimal”



BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, IPM  Indonesia sangat rendah. Menurut United Nations Development Program, IPM Indonesia tahun 2011 di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei, dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010. Rendahnya IPM ini sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan status kesehatan penduduk, hal ini antara lain terlihat dari masih tingginya angka kematian bayi, balita dan Ibu.
.Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks. Pada dasarnya masalah gizi disebabkan oleh asupan makan yang tidak seimbang dan adanya penyakit infeksi, masalah tersebut erat kaitannya dengan persediaan bahan pangan yang ada di masyarakat dan di tingkat rumah tangga, dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga dalam menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup dan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan perilaku, serata keadaan kesehatan anggota keluarga.
Oleh karena itu penaganan masalah gizi memerlukan penanganan yang terpadu, yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan dan keterampilan asuhan gizi keluarga serta peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan.
Selain itu upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan secara intensif dari tahun ke tahun telah dapat menurunkan prevalensi beberapa masalah gizi, antara lain Kurang Vitamin A, GAKY, AGB dan KEP, juga dapat menurunkan jumlah gizi buruk.
Agar kegiatan program gizi berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, maka harus dilaksanakan secara  sistematik dan berkesinambungan. mulai dari  perumusan kondisi atau masalah gizi, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat di bidang Gizi kesehatan

2.         TUJUAN
 Tujuan penyusunan Laporan Evaluasi Program gizi ini adalah tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif sebagai bahan tindak lanjut dan perencanaan program gizi tahun berikutnya.


BAB II
ANALISIS SITUASI
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
3.1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan di setiap puskesmas termasuk di UPTD Puskesmas Karanganyar dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, sehingga dapat meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Selain itu, tujuan khusus dari program perbaikan gizi masyarakat adalah :
1.      Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi.
2.      Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi kurang gizi dan gizi lebih.
3.      Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk mendapatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

3.2 Peranan, Fungsi, dan Tugas Tenaga Gizi di Puskesmas
Adapun peranan, fungsi serta tugas dari petugas gizi di puskesmas berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas adalah :
1.  Peranan tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Melaksanakan upaya pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
b.Membantu kepala puskesmas dalam upaya perbaikan gizi
2.  Fungsi tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a.    Melakukan identifikasi masalah gizi
b.    Penentuan prioritas masalah gizi
c.    Penyusunan dan pemilihan alternatif pemecahan masalah
d.   Pelaksanaan pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
e.    Monitoring dan evaluasi
3.   Tugas tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a.       Upaya perbaikan Gizi Keluarga
*         Pemantauan Pertumbuhan balita
*      Penggunaan ASI Ekslusif
b.      Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB)
*         Distribusi tablet Fe
*         Penyuluhan
c.       Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)
*         Monitoring garam beryodium
*         Koordinasi LS/ LP
*         Penyuluhan
*         Pengadaan bahan Iodina Test

d.      Penanggulangan defisiensi vitamin A
*         Penyuluhan
*         Distribusi Vitamin A
e.          SKPG ( Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi)
*         Intervensi kasus gizi buruk/ pemberian PMT
f.          Pembinaan dan Evaluasi




























BAB III
EVALUASI PROGRAM GIZI

1 Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
A.                                                                                        Pemantauan Pertumbuhan Balita
Indikator yang digunakan untuk pemantauan pertumbuhan balita adalah SKDN.
Tabel 1 Cakupan SKDN Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016

Desa/Kel
K/S
D/S
N/D
N/S
BGM/D
P
T
P
T
P
T
P
T
P
T
Sidomulyo
100.0
100
95,95
85
77,46
80
74,32
40
0,00
<5
Panjatan
100.0
100
91,67
85
52,53
80
48,15
40
1,01
<5
Karanganyar
100.0
100
85,05
85
63,19
80
53,74
40
1,65
<5
Jatiluhur
100.0
100
95,97
85
76,92
80
73,83
40
0,70
<5
Candi
100.0
100
91,08
85
90,21
80
82,16
40
1,55
<5
Giripurno
100.0
100
80,45
85
79,17
80
63,69
40
1,39
<5
Plarangan
100.0
100
89,80
85
63,64
80
57,14
40
0,38
<5
Karangkemiri
100.0
100
89,57
85
74,76
80
66,96
40
1,94
<5
Wonorejo
100.0
100
88,31
85
67,65
80
59,74
40
0,00
<5
Grenggeng
100.0
100
87,18
85
67,35
80
58,72
40
2,35
<5
Pohkumbang
100.0
100
80,95
85
57,47
80
46,52
40
0,90
<5
Puskesmas
100.0
100
87,72
85
69,21
80
60,71
40
1,17
<5
Ket :   P : Pencapian
           T : Target  

           Dari table 1 Menunjukkan bahwa cakupan K/S (Cakupan Program Penimbangan wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016 telah mencapai target SPM yaitu 100%. Untuk Cakupan D/S (partisipasi masyarakat ) wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016 sudah mencapai target SPM yaitu sebesar 87.72 %. Cakupan N/D (Keberhasilan Program Penimbangan ) wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016 masih belum mencapai target SPM yaitu sebesar 69.21% hal ini dikarenakan masih banyaknya balita yang susah makan dan pola asuh orang tua yang kurang memadai. Sedangkan Cakupan N/S (Tingkat Pencapaian Program) wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016 mencapai target SPM yaitu sebesar 60.71%. Cakupan balita BGM Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016 mencapai target SPM yaitu sebesar 1.17 %



B.                                                                                         Penggunaan ASI  Ekslusif
Tabel 2. Cakupan Asi Ekslusif  Wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016

Jumlah
Jumlah
Jumlah
%
Desa/Kel
bayi usia
Bayi
Bayi

0 - 6 bulan
yg dipantau
yg LULUS
Sidomulyo
9
9
6
66.67
Panjatan
11
11
7
63.64
Karanganyar
20
20
14
70.00
Jatiluhur
20
20
14
70.00
Candi
29
29
20
68.97
Giripurno
15
15
10
66.67
Plarangan
29
29
18
62.07
Karangkemiri
20
20
13
65.00
Wonorejo
23
23
15
65.22
Grenggeng
48
48
31
64.58
Pohkumbang
24
24
15
62.50
Jumlah
248
248
163
65.73

Dari table diatas menunjukkan bahwa Cakupan Asi Ekslusif Wilayah Kec. Karanganyar masih dibawah target yaitu sebesar 65.73 % hal ini disebabkan Masih  Kurangnya Pengetahuan ibu akan pentingnya ASI Ekslusif dan kesadaran Masyarakat masih kurang, belum Maksimalnya Komitmen bersama Lintas Program dan Lintas Sektor.
C.                                                                                          Kurang gizi pada Balita

Tabel 3 Jumlah Kumulatif Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang berdasarkan BB/TB Wilayah Kec. Karanganyar  tahun 2016

Gizi Buruk
Gizi Kurang
Desa/Kel
BB/TB
BB/TB



Sidomulyo
0
0
Panjatan
0
0
Karanganyar
0
1
Jatiluhur
0
2
Candi
0
1
Giripurno
0
1
Plarangan
0
1
Karangkemiri
0
1
Wonorejo
0
0
Grenggeng
0
3
Pohkumbang
0
0
Jumlah
0
10

Dari table diatas menunjukkan Jumlah Kasus Gizi buruk BB/TB tahun 2016 adalah tidak ada kasus. Adapun jumlah Kasus Gizi Kurang BB/TB tahun 2016 adalah 10 Kasus yang disebabkan karena Pola asuh orang tua yang memadai, Anak Susah makan, Gangguan Perkembangan



D.                                                                                              Anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu hamil

Tabel 4 kasus Bumil Anemia dan KEK wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016

Bumil KEK
Bumil Anemia
Desa/Kel

Sidomulyo
0
7
Panjatan
2
20
Karanganyar
0
17
Jatiluhur
1
2
Candi
0
39
Giripurno
6
13
Plarangan
9
41
Karangkemiri
0
10
Wonorejo
2
16
Grenggeng
2
34
Pohkumbang
12
4
Jumlah
34
203

Dari Tabel diatas menunjukkan jumlah ibu hamil yang mengalami KEK dan Anemi pada tahun 2016.

E.                                                                                               Cakupan Tablet Fe 30 dan Fe 90  pada Ibu hamil
Tabel 5. Cakupan Tablet Fe I(30) dan Fe III (90) Kec. Karanganyar tahun 2016

FeI
Fe III
Desa/Kel
Cakupan
Target
Cakupan
Target

Sidomulyo
115.0
90
95.0
90
Panjatan
92.0
90
80.0
90
Karanganyar
84.2
90
77.2
90
Jatiluhur
91.7
90
97.2
90
Candi
95.7
90
95.7
90
Giripurno
71.1
90
80.0
90
Plarangan
89.3
90
82.7
90
Karangkemiri
90.3
90
87.1
90
Wonorejo
100.0
90
101.9
90
Grenggeng
90.8
90
87.4
90
Pohkumbang
106.5
90
112.9
90
Jumlah
92.4
90
90.7
90

Table diatas menunjukkan Cakupan Tablet Fe I  telah mencapai target sebesar 92.4 % dan tablet Fe III  Mencapai 90.7%.









F.                                                                                                Cakupan Garam Iodium Rumah Tangga

    Tabel 6. Kategori Garam Iodium tingkat RT Wil. Kecamatan Karnganyar tahun 2016
DESA
Kategori
Baik
Tidak Baik
Sidomulyo
1
0
Jatiluhur
1
0
Grenggeng
1
0
Karangkemiri
1
0
Candi
1
0
Jumlah
5
 0
Dari table diatas menunjukkan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar tahun 2016 yang dijadikan sampling menunjukkan desa dalam kategori baik sebanyak 5 desa/kel hal itu berarti Cakupan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar sebesar 100 %. adapun garam yang mengandung Iodium yang berada di pasaran Kec. Karanganyar yaitu Refina, Daun, Mangga dan GM.
G.                                                                                              Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas
    Tabel 6 Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas Kec. Karanganyar tahun 2016
DESA
Bayi (6-11 bln)
Balita (1-5 tahun)
Nifas
P
T
P
T
P
T
Sidomulyo
100
90
100
90
100.0
100
Panjatan
100
90
100
90
100.0
100
Karanganyar
100
90
100
90
100.0
100
Jatiluhur
100
90
100
90
100.0
100
Candi
100
90
100
90
100.0
100
Giripurno
100
90
100
90
100.0
100
Plarangan
100
90
100
90
100.0
100
Karangkemiri
100
90
100
90
100.0
100
Wonorejo
100
90
100
90
100.0
100
Grenggeng
100
90
100
90
100.0
100
Pohkumbang
100
90
100
90
100.0
100
Jumlah
100
90
100
90
100.0
100

Dari table diatas menunjukkan Cakupan Vitamin A pada Bayi, balita dan bufas telah memenuhi target yaitu sebesar 100%,100 % dan 100%


IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT
No
Analisis
Permasalahan
Penyebab
Rencana Tindak Lanjut
1
Masih ada beberapa desa dengan Cakupan partisipasi Masyarakat D/S belum mencapai target
·      Orang tua malas dan tidak mau membawa balita ke posyandu
·      Balita diasuh nenek sehingga tidak sempat datang ke posyandu
·      Ada beberapa balita sekolah PAUD sehingga jadwal berbenturan dengan posyandu
·      Balita takut ditimbang/berat badannya tidak naik
·      Adanya Perubahan Jadwal Posyandu
·      Variasi kegiatan posyandu yang monoton
·      Pelayanan Meja 4 (Penyuluhan) belum Maksimal
·      Perlengkapan Posyandu (timbangan,microtoa,APE) masih terbatas
·   Tingkat Pengetahuan Orang tua tentang pentingnya penimbangan Posyandu tiap bulan masih kurang
·   Kesadaran Masyarakat (rasa memiliki) posyandu masih kurang
·   Sosialisasi Petugas masih kurang
·   Kurangnya kerjasama Linsek dan Linprog
·         Intervensi terhadap desa/kelurahn yang segera diatasi yaitu  Desa Giripurno dan Pohkumbang
·         Kunjungan rumah/Sweeping balita 2x/Setahun
·         Sosialisasi ditingkatkan melalui Revitalisasi Posyandu
·         Pembinaan Kader ditingkatkan
·         Pembentukan NCMC Posyandu yang terpilih menjadi posyandu Model di masing-masing desa
·         Untuk daerah Pegunungan untuk membentuk posyandu pembantu pada wil. Yang terdapat /banyak balitanya dan administrasi tetap dikumpulkan di posyandu utama
·         Usulan Pengadaan perlengkapan posyandu melalui PNPM di masing-masing desa
2
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) belum mencapai target

·      Balita susah makan
·      Balita Mengalami Sakit (panas, Batuk,diare)
·      Balita Aktif bermain

Tingkat Pengetahuan Orangtua tentang Masalah Gizi Balita dan Penanganannya masih kurang
Pola Asuh orang tua yang kurang memadai

·      Pembentukan NCMC Posyandu
·      Advokasi dan Kerjasama lintas sektor dan lintas program
·      Sosialisasi tentang modisco

3
Cakupan Asi Ekslusif dibawah target

·   Masih trerdapatnya Rumah Sakit/RB/BPS menyediakan susu Formula bagi bayi
·   Menurut Ibu bayi masih terasa lapar sehingga harus diberikan makan tambahan lain
·   Asi Ibu kurang Lancar/tidak keluar
·      Masih terdapatnya Perusahaan yang Menawarkan Produk Susu
·      Kurangnya Pengetahuan Ibu akan manfaat Asi Ekslusif
·      Kurangnya sosialisasi Petugas

·      Penyuluhan ditingkatkan di Posyandu baik balita maupun lansia
·      Penyuluhan di kelas ibu hamil
·      Inhouse Trainning Manajemen Laktasi bagi tenaga kesehatan

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1 KESIMPULAN
1.  Cakupan Program Gizi Wil Kec. Karanganyar Tahun 2016 adalah
·            Cakupan partisipasi Masyarakat (D/S ) 87.72 %   (Mencapai target)
·            Cakupan Keberhasilan penimbangan (N/ D) 69.21% (Dibawah target)
·            Cakupan  Pencapaian Program (N/S)  60.71  % (Mencapai target)
·            Cakupan Balita BGM mencapai 1.17  % (Mencapai target)
·            Cakupan Balita Gibur mendapat perawatan 0% ( tidak ada kasus )
·            Cakupan Keluarga yang mengkonsumsi Garam Iodium100 ,% (mencapai target)
·            Cakupan Asi Ekslusif  65.73 %  (Dibawah target)
·            Cakupan Tablet Fe III sebesar 98.5 % (Mencapai target)
·            Cakupan Vitamin A bayi, balita 100% (Mencapai target)
·            Cakupan Vitamin A bufas 100% (Mencapai Target)

2.         Penyebab Terjadinya Permasalahan program Gizi 2016 adalah
·            Pola Makan yang Kurang dan Polah Asuh yang tidak memadai
·            Tingkat Pengetahuan Orang tua masih Kurang
·            Kesadaran Masyarakat (rasa memiliki)  masih kurang
·            Sosialisasi Petugas masih kurang
·            Kurangnya Kerjasama Linsek dan Linprog

3.   Rencana Tindak Lanjut Program Gizi tahun 2017 adalah
a.     Intervensi terhadap desa/kelurahn yang segera diatasi yaitu  Pohkumbang, Giripurno
b.   Kunjungan rumah/Sweeping balita 2x/Setahun
c.    Sosialisasi ditingkatkan melalui Revitalisasi Posyandu
d.   Pembinaan Kader ditingkatkan
e.    Pembentukan Kelas Ibu Pintar balita Sehat pada kelompok balita gizi buruk/kurang
f.    Pembentukan NCMC Posyandu yang terpilih menjadi posyandu Model di masing-masing desa
g.   Pemberian Vitamin 2bln sekali
h.   Untuk daerah Pegunungan untuk membentuk posyandu pembantu pada wil. Yang terdapat /banyak balitanya dan administrasi tetap dikumpulkan di posyandu utama
i.     Usulan Pengadaan perlengkapan posyandu melalui PNPM di masing-masing desa
j.     Inhouse Trainning Manajemen Laktasi bagi tenaga kesehatan

2.  SARAN
Dalam Upaya meningkatkan Cakupan Program Gizi tahun berikutnya Administrasi ditertibkan, Cakupan Gizi ditingkatkan.